Kajian Pustaka
Sumber :Perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan oleh Dr.
Heri Retnowati. Pada pertemuan ke-5
Pascasarjana Pendidikan Matematika Kelas A di hari selasa tanggal 6 Oktober
2015 pukul 07.30 s.d. 10.00 di ruang PPG 1 lt. 2 Lab Matematika FMIPA UNY.
Kajian pustaka merupakan salah satu
yang paling pokok dalam sebuah karya tulis. Kajian pustaka adalah merupakan
kumpulan teori-teori referensi yang menjadi dasar dalam sebuah penelitian yang
menjawab secara teori tentang permasalahan dari sebuah ide pokok penelitian. Kajian
pustaka sering pula disebut sebagai tinjauan pustaka. Cooper dalam Creswell
mengemukakan tujuan utama dalam tinjauan pustaka adalah menginformasikan kepada
pembaca hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang
dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian dengan literatur-literatur yang
ada, dan mengisi celah-celah penelitian-penelitian sebelumnya.
Pada kajian pustaka dipaparkan dengan
tujuan untuk mencari tahu lebih dalam tentang penelitian yang menjadi fokus
kita dengan literatur-literatur yang ada. Dalam proses mencari tahu tersebut
dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
·
Sudah diketahui
Topik
penelitian yang sudah diketahui atau dalam artian telah dikaji sebelumnya maka
dapat dijadikan sumber referensi. Untuk dijadikan sebagai sumber referensi
tentunya haruslah diketahui bagaimana memperoleh informasi mengenai sumber
tersebut.
Sumber
yang sudah diketahui ada yang telah dituliskan ada pula yang belum. Sumber yang
telah dituliskan maka dapat diperoleh dengan mencarinya di internet atau di perpustakaan. Sumber-sumber tersebut bisa berupa
jurnal, artikel, buku, dan sebagainya. Namun, sumber-sumber yang belum
dituliskan maka jalan satu-satunya untuk memperoleh informasi tentang
penelitian tersebut adalah dengan mendatangi subjeknya (peneliti sebelumnya)
untuk di wawancarai.
Sebagai
tambahan, perlu diingat bahwa dalam mengutip teori dalam sebuah literatur maka
haruslah dicantumkan sumber dimana kita mengutipnya berupa mencantumkan nama
pengarang, judul buku, halaman dan sebagainya sesuai dengan pedoman penulisan.
·
Belum diketahui
Topik penelitian
yang baru atau objek kajiannya belum diteliti sebelumnya maka menjadi tantangan
tersendiri bagi peneliti tersebut untuk mengolah informasi yang ada yang
terkait. Setelah informasi dikumpulkan maka selanjutnya disusunlah
komponen-komponennya yang kemudian sebagai landasan untuk membuat indikator. Dari
indikator tersebut kemudian disusunlah instrumen penelitian.
Contoh
Permasalahan:
·
Topik :
Materi Pengayaan/Remedi dalam pembelajaran matematika
·
Kajian Pustaka:
-
Pembelajaran matematika
-
Perangkat
-
Pengayaan/Remedi
-
Implementasi pengayaan/remidi
Dari
hasil olahan sumber-sumber kajian pustaka sehingga selanjutnya disintesis
sehingga diperoleh teori-teori terkait dan kemudian dicarikan solusi atas permasalahan
tersebut yang selanjutnya menjadi kerangka berpikir dalam sebuah penelitian.
Manfaat Kajian Pustaka
1. Sebagai
solusi
Dengan adanya kajian
pustaka maka kerangka berpikir menjadi jelas sehingga solusi dari permasalahan
ditemukan berdasarkan hasil pengkajian-pengkajian dari berbagai literatur
tersebut.
2. Landasan
Pengembangan Instrumen
Setelah menemukan solusi
berupa teori selanjutnya disusunlah indikator-indikator berdasarkan solusi
tersebut. Indikator yang disusun inilah yang kemudian dijadikan intrumen dalam
penelitian.
3. Membuat/menentukan
kriteria
Terkait dengan penelitian
evaluasi, dalam membuat atau menentukan kriteria dengan dimulai pembentukan
pernyataan terlebih dahulu. Kriteria yang dimaksud seperti
keberhasilan/kegagalan, saran bagi program tersebut, diidentifikasi, kemudian
dibuatlah kesimpulan susuaikah dengan teori atau tidak.
4. Memverifikasi
hasil penelitian
Pada manfaat memverifikasi
hasil penelitian ini dimaksudkan sebagai perbandingan hasil penelitian yang
telah kita lakukan dengan penelitian sebelumnya sehingga diperolehlah
kesimpulan-kesimpulan yang menjadi hasil dari verifikasi tersebut.
Bentuk-bentuk Kajian Pustaka
1. Poin-poin
variabel tersendiri
Pada bentuk ini merupakan
bentuk penulisan kajian pustaka dengan menguraikan setiap poin-poin variabel
inti dalam sebuah penelitian. Misalnya judul penelitian berupa “Pengaruh Minat dan Motivasi Terhadap
Prestasi Belajar” maka bentuk dari kajian pustaka beradarkan judul tersebut
yaitu sebagai berikut:
Kajian Pustaka
A.
Minat
B.
Motivasi
C.
Prestasi Belajar
D.
Pengaruh Minat dan Motivasi
Terhadap Prestasi Belajar
Bentuk penulisan kajian
pustaka seperti yang di atas ini merupakan bentuk penulisan yang biasanya
digunakan pada skripsi dan tesis. Bentuk penulisan seperti ini memiliki
kelebihan yakni pembahasan lebih mendetail namun memiliki kekurangan berupa
banyaknya halaman yang digunakan, tidak berlaku pada penulisan jurnal, serta
poinnya rendah jika dipublikasikan.
2. Gaya
slingkung
Gaya
slingkung merupakan gaya penulisan yang disesuaikan dengan format-format yang
diberlakukan di setiap publikasi jurnal tertentu. Pada bentuk ini kajian pustaka
telah termasuk dalam poin Introduction yang
memiliki ciri umum seperti:
- Efisien,
biasanya hanya mencakup ± 3 halaman (masalah, teori dan solusi),
- Spasinya
diperkecil (±1,0)
- Represantatif,
yaitu penulisannya tidak bertele-tele
- Ukuran
hurufnya ditentukan
Tulisan ilmiah
Tulisan-tulisan
ilmiah yang berupa paper, makalah,
artikel, jurnal dan sebagainya dibagi atas dua bagian yaitu riset dan non
riset. Pembagian dari kuduanya dapat dilihat sebagai berikut:
1. Non
riset
Pada karya ilmiah non riset
hanya memaparkan ide-ide berdasarkan studi pustaka dari berbagai literatur. Dikatakan
non riset karena karya ilmiah ini tidak melakukan penelitian atau terjun
kelapangan untuk melakukan penelitian.
2. Riset
Pada karya ilmiah riset memaparkan tulisan
ilmihannya berdasarkan berbagai sumber seperti hasil studi awal, riset
sebelumnya, dan meta analisis.
0 Response to "Kajian Pustaka"