Latest News

Mixed Methods Research


Mixed Methods Research
 Fitriani, S.Pd 
15709251067 
PPs Prodi Pendidikan Matematika A 2015



Sumber   :Perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan oleh Dr. Heri Retnowati. Pada  pertemuan ke-11 Pascasarjana Pendidikan Matematika Kelas A di hari selasa tanggal 24 November 2015 pukul 07.30 s.d. 10.00 di ruang PPG 1 lt. 2 Lab Matematika FMIPA UNY.

A. Pengertian 

Mix-method penelitian adalah metode yang memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam hal metodologi (seperti dalam tahap pengumpulan data), dan kajian model campuran memadukan dua pendekatan dalam semua tahapan proses penelitian (Abbas, 2010: Viii). Sedangkan menurut Creswell (2014: 5) mix- methods merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan menurut Johnson dan Cristensen (2007) Mix-Methods atau metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif  (mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian). Sehingga dari berbagai definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Mix-method penelitian adalah penelitian yang memadukan atau mengkombinasikan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif.

B. Konsep dan landasan penelitian Mix-Method

Mixed Methods Research (Creswell, John W. and Clarck Vicki : 2008) adalah suatu disain penelitian yang didasari asumsi seperti halnya metoda inkuiri. Metode ini memberikan asumsi bahwa dalam menunjukkan arah atau memberi petunjuk tentang cara pengumpulan dan menganalisis data serta perpaduan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui beberapa fase proses penelitian. Mixed methods research berfokus pada pengumpulan dan analisis data serta memadukan antara data kuantitatif dan data kualitatif, baik dalam single study (penelitia tunggal) maupun series study (penelitian berseri). Nana Syaodih Sukmadinata (2009 : 95) mengemukakan, bahwa penelitian kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen formal, standar dan bersifat mengukur. Sementara penelitian kualtatif menggunakan peneliti sebagai instrumen.

 Premis sentral yang dijadikan dasar mixed methods research adalah menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibanding menggunakan salah satu pendekatan saja (misalnya dengan pendekatan kuantitatif saja atau dengan pendekatan kualitatif saja). 

Perbedaan Mixed Methods Research dibandingkan dengan Quantitative dan Qualitative Research adalah sebagai berikuit :

1.  Ditinjau dari sudut pandang filosofis

a.    Penelitian kuantitatif didasari oleh pandangan pospositivisme. Menurut pandangan ini bahwa peneliti mengklaim pengetahuan didasarkan pada : 1) determinasi atau pemikiran sebab-akibat; 2) reduksionisme, dengan cara mempersempit dan memusatkan pada variabel yang akan dihubungkan; 3) mengobservasi secara detail dan melakukan pengukuran terhadap variabel; 4) melakukan testing teori yang secara kontinyu diperbaiki. 

b.   Penelitian kualitatif dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme, dimana konstruktivisme ini memiliki pandangan yang berbeda. Pemahaman atau makna suatu fenomena terbentuk oleh partisipan dan pandangan-pandangan subjektif dari partisipan. Pada saat partisipan memberikan pemahamannya atau jawabannya, maka mereka berbicara sesuai dengan makna yang dialami selama berinteraksi sosial dengan orang lain dan apa yang mereka bicarakan juga berasal dari latar belakang pribadinya. Penemuan penelitian dibentuk dari pola bottom up, yakni dari perspektif individu untuk dijadikan pola yang lebih luas yang pada akhirnya membentuk teori. 

c.    Penelitian mixed methods research dipengaruhi oleh pandangan filsafat pragmatisme. Fokus utamanya berpusat pada pertanyaan mendasar dalam penelitian dan bukan semata-mata berorientasi pada metode penelitian. Multi metoda untuk pengumpulan data dilakukan dalam rangka memperoleh jawaban tentang masalah yang diteliti. Dengan kata lain pragmatisme ini bersifat pluralistik dan berorientasi pada pekerjaan apa serta bersifat praktis.

2.  Ditinjau dari sudut pandang metodologi

a.  Dalam penelitian postpositivisme peneliti bekerja secara top down, dari sebuah teori dirumuskan hipotesis, pengumpulan data, dan dari data dikontradiksikan dengan teori. 

b.  Penelitian konstruktivisme, pendekatan yang ditempuh adalah bottom up, menggunakan pandangan-pandangan partisipan untuk membentuk tema-tema yang lebih luas dan menggeneralisasikan suatu teori berdasarkan interkoneksi atau menghubungkan antara tema-tema yang terbentuk. 

c.   Pragmatisme, pendekatan penelitian dikombinasikan antara berfikir deduktif dan berfikir induktif. Peneliti mixes (memadukan) data kuantitatif dandata kualitatif. 

3.  Ditinjau dari pengumpulan dan analisis data
 
a.  Kuantitatif

1)  Data kuantitatif berasal dari informasi yang bersifat close-ended (jawaban tertutup). Misalnya : pengukuran sikap, perilaku, atau instrument pengukuran perilaku yang lain.
2)  Koleksi data kuantitatif menggunakan instrument daftar check list close-ended, yang dapat dilakukan peneliti dengan cara memberi tanda check (√ ) pada perilaku yang terlihat.
3)  Kadang-kadang informasi/data kuantitatif diperoleh dari dokumen, catatan hasil sensus, catatan kehadiran.
4)  Analisis data kuantitatif menggunakan analisis statistic berdasarkan skor yang terkumpul dari instrument (checklist, dokumen, hipotesis )

b.  Kualitatif

1)  Data kualitatif bersumber dari informasi yang bersifat open-ended (jawaban terbuka) yang dikumpulkan oleh peneliti melalui interview dengan partisipan.
2)  Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan open ended disampaikan pada saat berlangsungnya interviu dan sepenuhnya memberi kesempatan kepada partisipan untuk menjawab dengan menggunakan kata/kalimat/bahasanya sendiri.
3)  Data kualitatif dikumpulkan melalui observasi kepada partisipan atau subyek penelitian, memperoleh dokumen pribadi partisipan (misal : catatan harian (diary), dokumen yang bersifat umum (lamanya suatu pertemuan), atau mengumpulkan dokumen individual (video, artefaks).
4)  Analisis data kualitatif (kata, kalimat, image, pendapat) dikelompokkan sesuai jenisnya menurut kelompok informasi (kategori kata atau image) atau kelompok berbagai ide yang diperoleh selama pengumpulan data. 

c.   Mix-method research

1)   Data kualitatif bersumber dari informasi yang bersifat open-ended (jawaban terbuka) yang dikumpulkan oleh peneliti melalui interview dengan partisipan.
2)   Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan open ended disampaikan pada saat berlangsungnya interviu dan sepenuhnya memberi kesempatan kepada partisipan untuk menjawab dengan menggunakan kata/kalimat/bahasanya sendiri.
3)   Data kualitatif dikumpulkan melalui observasi kepada partisipan atau subyek penelitian, memperoleh dokumen pribadi partisipan (misal : catatan harian (diary), dokumen yang bersifat umum (lamanya suatu pertemuan), atau mengumpulkan dokumen individual (video, artefaks).
4)   Analisis data kualitatif (kata, kalimat, image, pendapat) dikelompokkan sesuai jenisnya menurut kelompok informasi (kategori kata atau image) atau kelompok berbagai ide yang diperoleh selama pengumpulan data. 

Berangkat dari titik-titik kelemahan kuantitatif dan kualitatif maka muncullah Mixed Methods Research, dengan kelebihan sebagai berikut : 

1.  Mixed method research menghasilkan fakta yang lebih komprehensif dalam meneliti masalah penelitian, karena peneliti memiliki kebebasan untuk menggunakan semua alat pengumpul data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Sedangkan kuantitatif atau kualitatif hanya terbatas pada jenis alat pengumpul data tertentu saja. 

2.  Mixed method research dapat menjawab pertanyaan penelitian yang tidak dapat dijawab oleh penelitian kuantitatif atau kualitatif. Contoh : apakah pendapat partisipan yang diperoleh dari wawancara dan hasil pengukuran dengan instrument tertentu harus dipisah ? (pertanyaan inilah yang akan dijawab oleh mixed method research, bahwa alat pengumpul data tidak hanya terbatas pada satu alat saja. “Apa yang dapat menerangkan atau memperjelas hasil penelitian kuantitatif ? (mixed method research menjawab, data kualitatif menerangkan/memperjelas hasil penelitian kuantitatif). 

3.  Mixed method research mendorong peneliti untuk melakukan kolaborasi, yang tidak banyak dilakukan oleh penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Kolaborasi dimaksud adalah kolaborasi social, behavioral, dan kolaborasi humanistic. 

4.  Mixed method research mendorong untuk menggunakan berbagai pandangan atau paradigma. 

5.  Mixed method research itu “praktis” karena peneliti memiliki keleluasaaan menggunakan metoda untuk meneliti masalah. 

C. Prosedur Analisis Mixed

Ada beberapa aspek penting yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu dalam merancang prosedur-prosedur mixed methods research, yaitu sebagai berikut:

1.  Timing (waktu)

Peneliti harus mempertimbangkan waktu dalam pengumpulan data kualitatif dan kuantitatifnya. Apakah data akan dikumpulkan secara bertahap (sekunsial) atau dikumpulkan pada waktu yang sama (konkuren). Ketika data dikumpulkan secara bertahap, peneliti perlu menentukan apakah data kuantitatif atau kualitatif yang akan dikumpulkan terlebih dahulu. Hal ini tergantung pada tujuan awal peneliti. Bila data kualitatif dikumpulkan pertama, tujuannya adalah untuk mengeksplorasi topik dengan cara mengamati partisipan di lokasi penelitian. Setelah itu peneliti memperluas pemahamannya melalui tahap kedua, yaitu data kuantitatif, di mana data dikumpulkan dari sejumlah besar partisipan (biasanya sampel dari populasi). Ketika data dikumpulkan secara konkuren, berarti data kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan pada waktu yang sama dan pelaksanaannya simultan (serempak). Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara bersaman dianggap paling efektif karena tidak membutuhkan waktu lama dalam proses pengumpulannya.

2.  Weighting (bobot)

Bobot yang dimaksud dalam merancang prosedur mixed methods adalah prioritas yang diberikan antara metode kuantitatif atau kualitatif. Dalam studi tertentu bobot dapat sama atau seimbang. Dalam beberapa penelitian lain mungkin lebih menekankan pada satu metode. Penekanan pada satu metode tergantung dari kepentingan peneliti, keinginan pembaca (seperti pihak kampus, organisasi profesional) dan hal apa yang ingin diutamakan oleh peneliti. Dalam kerangka yang lebih praktis, bobot dalam mixed methods bisa dipertimbangkan melalui beberapa hal, antara lain apakah data kualitatif dan kuantitatif yang akan diutamakan terlebih dahulu, sejauh mana treatment terhadap masing-masing dari kedua data tersebut atau apakah metode induktif (seperti, membangun tema-tema dalam kualitatif) atau metode deduktif (seperti, menguji suatu teori) yang akan diprioritaskan.

3.  Mixing (pencampuran)

Mencampur (mixing) berarti bahwa data kualitatif dan kuantitatif benar-benar dileburkan dalam satu end of continuum, dijaga keterpisahannya dalam end of continuum yang lain atau dikombinasikan dengan beberapa cara. Dua data bisa saja ditulis secara terpisah namun keduanya tetap dihubungkan (connecting) satu sama lain selama tahap-tahap penelitian. bahwa peneliti mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara konkuren dan menggabungkan (integrating) database keduanya dengan mentransformasikan tema-tema kualitatif menjadi angka-angka yang bisa dihitung (secara statistik) dan membandingkan hasil penghitungan ini dengan data kuantitatif deskriptif. Dalam hal ini, pencampuran menggabungkan dua database dengan meleburkan secara utuh data kuantitatif dengan data kualitatif. Atau dalam hal lain, peneliti tidak menggabungkan dua jenis metode penelitian yang berbeda tetapi sebaliknya peneliti justru tengah menancapkan (embedding) jenis data sekunder (kualitatif) ke dalam jenis data primer (kuantitatif) dalam satu penelitian. Database sekunder memeinkan peran pendukung dalam penelitian ini.

4.  Teorizing (teorisasi)

Faktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam merancang mixed method adalah perspektif teori apa yang akan menjadi landasan bagi keseluruhan prosesw/tahap penelitian perspektif ini bisa berupa teori ilmu-ilmu sosial atau perspektif-perspektif teori lain yang lebih luas. Dalam mixed methods research, teori biasanya muncul dibagian awal penelitian untuk membentuk rumusan masalah yang diajukan, siapa yang berpartisipasi dalam penelitian, bagaimana data dikumpulkan dan implikasi-implikasi apa yang diharapkan dari penelitian.
See more at: http://www.afdhalilahi.com/2015/01/teknik-analisis-campuran-mixed.html#sthash.uuPnsasX.dpuf

D. Tujuan dan Fungsi/Keguanaan 

Metode penelitian campuran kuantititatif-kualitatif (mixed methods research) adalah sebuah metode yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data serta memadukan antara data kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan metode penelitian campuran ini adalah untuk menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibandingkan dengan hanya menggunakan salah satu pendekatan saja, misalnya menggunakan pendekatan kuantitatif saja atau dengan pendekatan kualitatif saja). Dengan menggunakan metode ini akan diperoleh data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. 

Meode ini digunakan untuk menangani tingkatan yang berbeda dalam satu sistem. Temuan dari setiap tingkatan dipadukan untuk merumuskan interpretasi menyeluruh.

E.  Teknik Analisis Data

Prosedur analisis data mengikuti proses yang harus dilakukan oleh peneliti sebagaimana pada jenis penelitian yang lain yang secara umum adalah mempersiapkan jenis data yang akan dianalisis, mengeksplorasi data, menganalisis data untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis penelitian, menampilkan dan memvalidasi data. Tambahan khusus dalam mixed method adalah bahwa analisis data harus diarahkan pada pertanyaan penelitian; pada analisis concurrent data kuantitatif dan data kualitatif ditransformasikan dan dibandingkan; pada analisis sequential pelaksanaan analisis data kuantitatif dan data kualitatif dipisah.

 

Sumber:
Creswell, John. 2009. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar






5 Responses to "Mixed Methods Research"

  1. biasanya dipakai untuk metode penelitian untuk PTK pak ini,

    BalasHapus
  2. Untuk menghandle keduanya bisa gunakan yg sequential pak.. explanatory untuk kuantitatif dulu baru kualitatif,
    Sedangkan exploratory untuk kualitatif dulu baru kuantitatif..

    Baik kuali maupun kuanti, mereka saling beriringan untuk melengkapi hasil penelitian pak.. jadi menurut saya kebingungan bapak utk menganalisis angka atau bukan angka lbh bs dicover dg sequential tersebut..

    BalasHapus
  3. Kalo saya memulai dengan quisioner yg terdiri dari pertanyaan tertutup dan terbuka yg disebar melalui Google form, lalu kemudian memilah responden yg SDH menjawab utk eksplorasi mendalam melalui teknik wawancara, kira2 apa kita hrs wawancara semua responden atw ada metode pemilihan responden yg layak dijadikan Narsum. Mohon pencerahannya

    BalasHapus