Analisis
Data Kualitatif
Fitriani, S.Pd
15709251067
PPs Prodi Pendidikan Matematika A
2015
MK : Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen : Dr. Heri Retnowati.
Pertemuan : ke-11, Selasa 24
November 2015
A. Problematika Kualitatif
Sebelum menguraikan analisis data
kualitatif terlebih dahulu diuraikan bagaimana penelitian kualitatif dilakukan.
Problematika Kualitatif (Asri:2010) terbagi atas 4 yaitu sebagai berikut:
1.
Proses penelitian bersifat pluralistik dan kompleks karena berdasarkan
keragaman struktur teori dan ideologi
2.
Ketidakjelasan bagaimana melaksanakan proses-proses
penelitian itu sendiri
3.
Fokus yang berlebihan pada metode
4.
Paradigma = sejumlah proposisi yang menjelaskan bagaimana dunia
dihayati (perceived); mengandung pandangan mengenai dunia (worldview),
suatu cara untuk memecah-mecah kompleksitas dunia nyata, menjelaskan apa yang
penting, apa yang memiliki legitimasi, dan apa yang masuk diakal.
Peralihan metodologi penelitian dari
kuatitatif ke kualitatif disebabkan oleh beberapa alasan. Peralihan ke
metodologi berdasarkan (Asri, 2010) sebagai berikut:
1.
Manipulasi studi eksperimen terhadap manusia mendekati tindakan
tidak etis - why?
2.
Persoalan alat ukur – konversi ke angka mungkin baik dalam ilmu-ilmu
alam namun bagaimana hal yang sama jika dilakukan pada pengalaman manusia –
meremehkan hal yang sifatnya non-quatitatif: artinya, bagaimana
mengkuantifikasi makna ‘marah’, ‘sayang’, ‘kebingungan’, ‘sedih’ ?
3.
Persoalan kontrol
4.
Kecenderungan ‘reduksionism’: dominasi penjelasan perilaku manusia
dari sisi fisiologis dan proses informasi bukan menjelaskan yang ingin
dijelaskan, seperti: kesadaran, makna, dan jati diri.
Batasan Penielitian
kualitatif (Asri, 2010) adalah (1) penggambaran atau pendeskripsian cara-cara
hidup, cara- cara pandang, ataupun ungkapan-ungkapan emosi dari warga
masyarakat yang diteliti terkait dengan suatu gejala yang ada dalam kehidupan
mereka. Dalam perspektif ini ke-obyektifan dari penelitian kulitatif, justru
dilakukan dengan menggunakan data subyektif (menurut perspektif pelaku yang
diteliti). (2) Data atau bukti-bukti yang diperoleh dari pelaku yang diteliti
(informan) diperlakukan sebagaimana adanya, atau tidak dikurangi atau ditambah
atau dirubah oleh peneliti. (3) Informasi atau fakta-fakta dari informan atau
hasil pengamatan peneliti diinterpretasi oleh peneliti dengan mengacu pada
konsep-konsep dan atau teori-teori yang relevan, untuk disimpulkan hakekatnya
dan dikaitkan dengan simpulan mengenai gejala atau fakta-fakta lainnya untuk dibuatkan
hipotesanya.
B. Sumber data dan Instrumen Penelitian Kualitatif
Menurut Lofland dalam Moleong (Djaelani,
2013) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya. Jika
dalam penelitian kuantiatif yang menjadi titik perhatian dalam pengumpulan data
adalah sampel yang diperlakukan sebagai subyek penelitian, sedangkan di dalam
penelitian kualitatif tidak berbicara tentang sampel sebagaimana penelitian
kuantitatif, tetapi tentang informan dan aktor/pelaku, kata-kata dan tindakan
informan dan pelaku itulah yang dijadikan sumber data untuk diamati/diobservasi
dan diminta informasinya melalui wawancara/diskusi/ dokumentasi. Orang yang
dimintai informasinya disebut key informans atau informan kunci yang
dipilih orang-orang yang benar-benar mengetahui beberapa permasalahan yang akan
diteliti. Peneliti mengumpulkan data bergerak dari informan satu ke informan
lainnya sampai data diangap selesai terkumpul, ini sering disebut snow ball,
karena bergerak seperti bola salju yang bergerak menggelinding makin besar.
Sumber data berdasarkan jenis data
disimpulkan oleh Prof. Dr. I Wayan Koyan sebagai berikut:
1.
Kata-kata dan tindakan
2.
Sumber tertulis
3.
Foto
4.
Data statistik
Pada penelitian kualitatif, peneliti
merupakan instrumen utama penelitian. Dalam hal ini peneliti berperan sebagai
perencana, pelaksana, penafsirm serta penarik kesimpulan atas kasus yang telah
diperoleh datanya di lapangan tanpa adanya manipulasi data. Sudarwin (Djaelani,
2013) menyatakan bahwa peneliti sebagai instrument dalam penelitian
kualitatif mengandung arti bahwa peneliti melakukan kerja lapangan secara
langsung dan bersama beraktivitas dengan orang-orang yang diteliti untuk
mengumpulkan data. Dimana konsekuensi peneliti harus memahami masalah, teknik
pengumpulan data, menangkap makna yang tersurat dan tersirat dari apa yang
dilihat, didengar dan dirasakan, untuk itu dibutuhkan kepandaian dalam memahami
masalah. Peneliti harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan
diteliti, untuk itu dibutuhkan sikap yang toleran, sabar dan menjadi pendengar
yang baik. Moleong (Djaelani, 2013) mengemukakan ciri-ciri manusia atau
peneliti sebagai instrument mencakup segi responsif, menyesuaikan diri,
menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses, mencari
respon.
Prof. Dr. I Wayan Koyan menambahkan
ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen adalah sebagai berikut:
1.
Responsif
2.
Dapat menyesuaikan diri
3.
Menekankan keutuhan
4.
Mendasarkandiri atas perluasan pengetahuan
5.
Memproses data secepatnya
6.
Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan
mengikhtisarkan
7.
Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang lebih
dalam (probing)
C. Tahapan Penelitian Kualitatif
Menurut Matthew B. Miles dan A.
Michael Huberman yang diterjemkan oleh Tjetjep Rehendi R. yang berjudul Analisi
Data Kualitatif (Suryana, 2007), tahap-tahapan penelitian kualitatif itu
meliputi langkah-langkah sebagai berikut;
1.
Membangun Kerangka Konseptual
2.
Merumuskan Permasalahan
Penelitian
3.
Pemilihan Sampel dan Pembatasan
Penelitian
4.
Instrumentasi
5.
Pengumpulan Data
6.
Analisis Data
7.
Matriks dan Pengujian
Kesimpulan.
Pendapat lain dari Dr. Endang S
Sedyaningsih Mahamit (Suryana: 2007) tahapan penelitian kualitatif meliputi;
1.
Menentukan permasalahan
2.
Melakukan studi literatur
3.
Penatapan lokasi
4.
Studi pendahuluan
5.
Penetapan metode pengumpulan data; observasi, wawancara,
dokumen, diskusi terarah
6.
Analisa data selama penelitian
7.
Analisa data
setelah; validasi dan reliabilitas
8.
Hasil; cerita, personal, deskrifsi tebal, naratif, dapat dibantu
table frekuensi.
Dari beberapa pendapat
tersebut, maka tahap-tahapan penelitian kualitatif (Suryana, 2007) dirangkum meliputi
langkah-langkah sebagai berikut;
1.
Persiapan
a. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan
dilakukan berangkat dari permasalahan dalam lingkup peristiwa yang sedang terus
berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara nyata pada saat
berlangsungnya penelitian. Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam konteks
kegiatan orang-orang/organisasi.
b. Memilih lapangan
Sesuai dengan
permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka dipilih lokasi penelitian
yang digunakan sebagai sumber data, dengan mengasumsikan bahwa dalam penelitian
kualitatif, jumlah (informan) tidak terlalu berpengaruh dari pada konteks. Juga
dengan alasan-alasan pemilihan yang ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang
berhubungan langsung dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan keadaan
sekolah (Dinas Pendidikan). Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi dari
pihak yang terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang berada di
sekitar tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang
dimilikinya
c.
Menurus perizinan
Mengurus berbagai hal
yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan penelitian. Terutama kaitannya dengan
metode yang digunakan yaitu kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang
bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan
lingkungan dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui. Dengan
perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan lapangan atas
kehadiran kita sebagai peneliti.
d. Menjajagi dan menilai keadaan
Setelah kelengkapan
administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi kegiatan kita, maka hal yang sangat
perlu dilakukan adalah proses penjajagan lapangan dan sosialisasi diri dengan
keadaan, karena kitalah yang menjadi alat utamanya maka kitalah yang akan
menetukan apakah lapangan merasa terganggu sehingga banyak data yang tidak
dapat digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa lapangan
menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun dapat
digali karena mereka tidak merasa terganggu.
e. Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika kita menjajagi
dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting lainnya yang perlu kita
lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai “mata kedua” kita yang dapat
memberikan informasi banyak tentang keadaan lapangan. Informan yang dipilih
harus benar-benar orang yang independen dari orang lain dan kita, juga
independen secara kepentingan penelitian atau kepentingan karier.
f.
Menyiapkan instrumen
penelitian
Dalam penelitian kualitatif,
peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data (instrumen). Peneliti
terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang
dibutuhkan. Peneliti sebagai intrumen utama dalam penelitian kualitatif,
meliputi ciri-ciri (Suryana, 2007) sebagai berikut :
1)
Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap
segala stimulus dan lingkungan yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian;
2)
Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek
keadaan yang dapat mengumpulkan data yang beragam sekaligus;
3)
Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa
test atau angket yang dapat mengungkap keseluruhan secara utuh;
4)
Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak
dapat difahami oleh pengetahuan semata-mata;
5)
Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data
yang diperoleh;
6)
Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan
dari data yang diperoleh;
7)
Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat
perhatian yang seksama.
g. Persoalam etika dalam penelitian
Peneliti akan berhubungan dengan
orang-orang, baik secara perorangan maupun secara kelompok atau masyarakat,
akan bergaul, hidup, dan merasakan serta menghayati bersama tatacara dan
tatahidup dalam suatu latar penelitian. Persoalan etika akan muncul apabila
peneliti tidak menghormati, mematuhi dan mengindahkan nilai-nilai masyarakat
dan pribadi yang ada. Dalam menghadapi persoalan tersebut peneliti hendaknya
mempersiapkan diri baik secara fisik, psikologis maupun mental.
2.
Lapangan
a. Memahami dan memasuki lapangan
-
Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara
terbuka orang berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar terttutup
dimana peneliti berinteraksi secara langsung dengan orang.
-
Penampilan, Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat,
tata cara, dan budaya latar penelitian.
-
Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral
dengan peranserta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek.
-
Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan
informasi yang dibutuhkan.
b. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
Pendekatan kualitatif
yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang diperoleh dapat dilihat dari
proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang akurat maka pendekatan ini
menempatkan peneliti adalah instrumen utama dalam penggalian dan pengolahan
data-data kualitatif yang diperoleh. Berbeda dengan pendekatan kuantitatif yang
menafsirkan data-data kuantitatif (angka-angka) dari alat yang berupa angket,
penelitian kualitatif atau sering disebut dengan metode naturalistik memiliki
karakteristik sebagai berikut :
-
Data diambil langsung dari setting alami;
-
Penentuan sampel secara purposif;
-
Peneliti sebagai instrumen pokok;
-
Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga
bersifat deskriptif analitik;
-
Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat
idiografik, dan;
-
Menggunakan makna dibalik data (Nasution dalam Suryana,2007).
3.
Pengolahan Data
a. Reduksi data
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan
atau data yang terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh
direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang
penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep,
tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang
hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai
tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.
b. Display data
Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok
permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk
melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya.
c.
Analisis data
Contoh analisis data yang dipergunakan seperti
model Content Analisis, yang mencakup kegiatan klarifikasi
lambang-lambang yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria
dalam klarifikasi, dan menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan. Adapun
kegiatan yang dijalankan dalam proses analisis ini meliputi : (1) menetapkan
lambang-lambang tertentu, (2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan,
(3) melakukan prediksi atas data.
d. Mengambil kesimpulan dan verivikasi
Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah
selanjutnya adalah menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang
sudah diproses atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola
pemecahan permasalahan yang dilakukan.
e. Meningkatkan Keabsahan Hasil
1)
Kredibilitas (Validitas Internal)
Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan
melalui :
-
Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan
di lapangan;
-
Pengamatan secara terus menerus;
-
Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek
kebenaran data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain,
dilakukan, untuk mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah data;
-
Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan
masukan dan kritik dalam proses penelitian;
-
Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai
kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan,
copy-an , dll;
-
Membercheck, pengecekan terhadap hasil-hasil yang diperoleh
guna perbaikan dan tambahan dengan kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dalam
memberikan data yang dibutuhkan peneliti.
2)
Tansferabilitas
Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat
diaplikasikan oleh pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang
tinggi bila para pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas
tentang konteks dan fokus penelitian.
3)
Dependabilitas dan conformabilitas
Dilakukan dengan audit trail berupa
komunikasi dengan pembimbing dan dengan pakar lain dalam bidangnya guna
membicarakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan
dengan data yang harus dikumpulkan.
f.
Narasi hasil analisis
Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan
informasi dalam bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup
seperti foto dan video dan lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada
beberap hal yang perlu diperhatikan yaitu; 1) Tentukan bentuk (form) yang akan
digunakan dalam menarasikan data. 2) Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk
narasi itu menunjukan tipe/bentuk keluaran yang sudah di disain sebelumnya,
dan. 3) Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan
antara teori dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.
D. Teknik Pengumpulan data kualitatif
Pada teknik pengumpulan data
kualitatif digunakan beberapa kegiatan, teknik pengumpulan data dalam Suryana
(2007) sebagai berikut:
1.
Observasi,
Observasi adalah teknik pengumpulan
data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap subjek (partner penelitian)
dimana sehari-hari mereka berada dan biasa melakukan aktivitasnya. Pemanfaatan
teknologi informasi menjadi ujung tombak kegiatan observasi yang dilaksanakan,
seperti pemanfaatan Tape Recorder dan Handy Camera.
2.
Wawancara,
Wawancara yang dilakukan adalah
untuk memperoleh makna yang rasional, maka observasi perlu dikuatkan dengan
wawancara. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan dialog
langsung dengan sumber data, dan dilakukan secara tak berstruktur, dimana
responden mendapatkan kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan pikiran,
pandangan, dan perasaan secara natural. Dalam proses wawancara ini
didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis dan Audio Visual, hal ini
dilakukan untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang diperoleh.
3.
Studi Dokumentasi,
Selain sumber manusia (human
resources) melalui observasi dan wawancara sumber lainnya sebagai pendukung
yaitu dokumen-dokumen tertulis yang resmi ataupun tidak resmi.
Selain cara di atas, cara lain dalam
teknik pengumpulan data kualitatif berdasarkan perkuliahan pada hari tersebut yaitu
sebagai berikut:
1.
Kuesioner
Data kuesioner dapat menjadi sumber data kualitatif
menggunakan pertanyaan atau pernyataan yang terarah sebagai fokus utama data
yang ingin diperoleh.
2.
Cartatan pengamatan
Catatan pegamatan berupa tulisan tangan berdasarkan
fenomena-fenomena yang diamati tetapi sebagai catatan penting data harus segera
direduksi pada hari itu juga agar tidak kehilangan informasi penting dalam
pengamatan.
3.
Rekaman audio
Rekaman audio untuk menggali isi wawancara lebih
lengkap pada saat pengolahan data dilakukan. Namun disini haruslah terlebih
dahulu meminta izin responden agar tidak terjadi kesalalahpahaman, karena ada
beberapa responden yang tidak menyukai rekaman.
4.
Rekaman video
Rekaman video dapat digunakan untuk menggali isi
video lebih dalam pada saat pengolahan data dilakukan.
Sumber:
Asri, Dwi.2010.Analisis Data Kualitatif. http://www.academia.edu/3787447/analisis_data_kualitatif.
Djaelani, Aunu Rofiq. (2013).
Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif.
Journal online diakses pada 03 Desember 2015 di laman http://www.e-journal.ikip-veteran.ac.id/index.php/pawiyatan/article/download/55/64.
Koyan, I Wayan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Dosen
PPs Undiksha Singaraja. File Persentase Power Point online diakses pada tanggal
03 Desember di lama http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-14.pdf
Suryana, Asep. (2007).
Tahapan-tahapan Penelitian Kualitatif.
Makalah online UPI Bandung diakses pada tanggal 03 Desember 2015 di laman http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197203211999031-ASEP_SURYANA/Copy_(4)_of_LANGKAH_PENELITIAN_KUALITATIF.pdf
Di atas dipaparkan bahwa penelitian kualitatif mengandung etidakjelasan bagaimana melaksanakan proses-proses penelitian. Padahal salah satu sifat penelitian adalah sistematis. Bukankah itu kontradiktif?
BalasHapusKetidakjelasan maksudnya disini adalah prosedurnya yang akan dilaksanakan di lapangan akan mengikuti data-data yang diperoleh. seperti kita ketahui bahwa penelitian kualitatif akan mengikuti alur dan berkembang seiring dengan berjalannya penelitian, tidak seperti penelitian kuantitatif yang jangka waktunya jelas serta proses pengumpulan datanya pun demikian. dalam penelitian kualitatif sistematis maksudnya teruntut dalam proses pengumpulan data.
BalasHapusJangan salah saint lover. Kualitatif itu ada penelitian yg simpel sebenarnya. Siapa blng kualitatif itu gk sistematis?? Sistematis kok, hanya saja beberapa kampus di indonesia salah chuy ketika mahasiswanya skripsian yg dosen minta ajukan judul. Sharusnya untuk kualitatif itu step pertamanya bukan judul tapi tema. nah judul trakhir setelah peneliti mendapatkan hasil penelitiannya. Thx
BalasHapusJangan salah saint lover. Kualitatif itu adalah penelitian yg simpel sebenarnya. Siapa blng kualitatif itu gk sistematis?? Sistematis kok, hanya saja beberapa kampus di indonesia salah chuy ketika mahasiswanya skripsian yg dosen minta ajukan judul. Sharusnya untuk kualitatif itu step pertamanya bukan judul tapi tema. nah judul trakhir setelah peneliti mendapatkan hasil penelitiannya. Thx
BalasHapusDiatas dipaparkan teknik pengumpulan data kualitatif bisa berupa kuesioner. Nah, mungkin bisa dijelaskan bagainana analisis data kualitatif melalui kuesioner?🙏
BalasHapusIya bagaimana ya
Hapus