Latest News

Hypotetical Analysis Filsafat



Refleksi Mata Kuliah Fisafat Ilmu

Hypotetical Analysis Filsafat


Fitriani, S.Pd
15709251067
PPs Prodi Pendidikan Matematika A 2015


Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera bagi kita semua.

Pada pertemuan ke-11 perkuliahan Perkuliahan Filsafat Ilmu dengan dosen pengampu Prof. Dr. Marsigit, M.A. di  hari Selasa tanggal 1 Desember 2015 pukul 11.10 s.d. 12.50 di ruang 305B Gedung lama Pascasarjana. Di awal pertemuan sama seperti pertemuan sebelumnya Beliau memulai pertemuannya dengan berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan menyediakan Kertas dan lagi...lagi...dan lagi...lagi Tes Jawab Singkat. Tapi tes jawab singkat kali ini berbeda dengan tes jawab singkat sebelumnya dimana tes jawab singkat kali ini dengan topik “Tes Jawab Singkat yang Mengacaukan Pikiran” dengan spesial 55 pertanyaan dengan maksud tertentu,,,apakah maksud tersebut simaklah refleksi berikut:

Setelah sekitar kurang lebih 30 menit selesai sudah tes jwab singkat tersebut, benar-benar tes yang sesingkat-singkatnya. Sama halnya dengan Tes Jawab Singkat sebelumnya dengan menukarkan jawaban dengan teman yang lain kemudian di koreksi serta ditandatangi korektor namun kali ini Beliau Prof Bapak Marisgit menuruh kami untuk menyalahkan semua jawaban yang telah dijawab dengan mengatakan “SEMUA JAWABAN TEMAN ANDA DI CORET”  yang berarti “JAWABAN SALAH SEMUA” dengan penuh kebingungan serta kekhawatiran bercampu galau kami pun bertanya-tanya tanya, suasana kelas dari tadinya hening hanya terdengan suara Beliau yang menyampaikan soal menjadi kisruh oleh kegalauan mahasiswa..

lah kok begini pak??
Kenapa salah semua pak??
Salah semua...??
....
Merupakan ekspresi mahasiswa yang shok akan peraturan Beliau. Namun, dengan mengikuti petunjuk Beliau kemudian sistem penskoran Benar dikalikan 2 yah tentunya sekelas kita mendapat 0 semua. Sempurnalah metode Beliau yang membuat mahasiswanya 0 semua. Beliau pun mengatakan bahwa “saya lega Mahasiswa pun Risau” ...hahahahha...suasana menjadi bercampur baur kegalauan bercampur canda...sungguh mengherenkan..Apakah maksud Beliau??humm...masih sebuah misteri...

Beliau menambahkan bahwa “Kita telah mentonton pertunjukan permainan UJIAN”. Testing bagaikan permainan bola basket dimana ditendang sana ditendang sini. Kita semua terjebak oleh mitos Beliau dimana tes jawab singkat sebenarnya adalah SALAH SEMUA. Sebenar-benar filsafat bukan tes jawab singkat tidak semata-mata sesempit tes jawab singkat yang jawabannya tidak jelas atau NGAWUR.... Maka dengan memberikan 0 sebagai bukti bahwa semua jawaban salah termasuk Beliau sebagai Dosen pun mendapat nilai 0. Sebenar-benar Tes jawab singkat itu sangat berbahaya. Karena sebenar-benar filsafat adalah PENJELASANMU mengapa engkau menjawab demikian. Kita terlalut oleh kata-kata Beliau, terlalu larut dengan Mitos-Mitos Beliau.

Itulah keunikan filsafat, dimana sebenar-benar dunia itu dapat digambarkan dalam ikon sebagai IDEALIS dan REALIS dimana keduanya digabungkan jadilah idealnya realis. Penjelasan kita tentang dunia idealisme realis itulah sebanarnya filsafat. Maka dengan mensalahkan semua pertanyaan maka disinilah bentuk penyadaran bagi kita bahwa dunia itu tidak seperti itu. Tes jawab singkat tidak ada gunanya untuk para filsuf. Namun, filsafat itu merupakan Penjelasanmu mengapa kau jawab demikian

Tes jawab singkat hanyalah sebagian kecil dari filsafat, dengan adanya tes jawab singat ini bertujuan untuk mebanginkan Intusi Filsafat dalam diri,,,Beliau sebagai Pembangun yang membangunkan olah pikir kita sebagai mahasiswa untuk berfilsafat “Woe...disini ada orang yang berfilsafat...simaklah”. Tes jawab singkat ini Ibarat pisau positif negatif. Pisau bersifat positif karena membantu untuk Imengiris bawang, ikan, sayuran dan sebagainya namun bersifat negatif jika digunakan untuk  ngancam. Buku pun yang berjudul filsafat belum tentu isinya filsafat. Maka sebenar-benar filsafat itu penjelasanmu yang dapat dipahami bahkan orang awam sekalipun. Terangkanlah bahkan kalau perlu tidak menyebutkan kata “FILSAFAT” namun makna dari filsafat itu mampu dipahami. Bagaikan elegi menjelaskan makna filsafat amun tidak menyebutkan filsafat. 

Terkait dengan tes jawab singkat yang terdiri dari 55 soal dimana soal 1-28 merupakan soal kontradiksi yang menggambarkan kontradiksi positif dan negatif dipadukan menjadi satu buah pertanyaan. Sedangkan pertanyaan 29-55 merupakan pertanyaan perpaduan positif dengan postif. 

Adapun penjelasan dari beberapa pertanyaan beliau dari pertanyaan 1-28 yanitu sebagai berikut:

Idealnya realis?

Persolan tentang realis, membaca buku bahkan beberapa buku sampai satu semester pun belum tentu mampu menemukan jawaban apa itu realis. Bahkan kalaupun hanya berpatokan dengan pendapat Beliau Bapak Marsigit belum tentu menemukan jawaban realis itu. Bahkan yang di dapat hanyalah mitos. 

Jawaban atas pertanyaan IDEALNYA REALIS sebagaimana kita ketahui bahwa ideal itu sempurna serta tidak memiliki kekurangan sedangkan realis adalah realita kenyataan yang merupakan sebuah fakta. Menjawab pertanyaan idealnya realis dengan menggunakan hypotetical analysis. Dimana hypotetical analysis bahasa awamnya adalah “ngawur”. Realis itu diluar pikiran dan nyata. Semua yang ada diluar pikiran tidak ada yang ideal. Ideal dapat menghasilkan turunannya/ differensialnya adalah perfectionisme. Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Misalnya saja benda lancip, lancip hanya ada di dalam pikiran, kenyataannya meskipun benda terlihat lancip (misalnya jarum), jarum itu ketika diperbesar dengan mikroskop ujungnya tetaplah tumpul. Partikel terkecil di alam adalah atom, sedangkan atom lintasannya melingkar. Yang jadi masalah adalah yang ideal berada di dalam pikiran dan yang realis berada di luar pikiran bersifat tidak sempurna. Jadi pertanyaan tentang IDEALNYA REALIS itu merupakan kontradiksi.

Sehingga pertanyaan tentang idealnya realis merupakan analisa bagaimana mengidealkan yang tidak ideal. Misalnya pada pembelajaran matematika, diketahui sudut lancip (karena telah jatuh jadi agak tumpul-tumpul dikit), lancip kok tumpul. Inilah realita bahwa kelancipan segitiga hanya di pikiran sedangkan realitanya tidak ada benda lancip hanya saja mengidealiakan ketumpulan ari segitiga lanci itu menjadi ideal. Contoh lain adalah menganggap ideal pasangan walaupun terjadi perubahan seiring berjalannya waktu tetapkanlah pasangan ideal dalam hati dan pikiran. Ternyata sebenar-benar hidup adalah mengidealkan dari yang realis dan sebenar–benar manusia adalah yang berusaha mencapai idealnya dari realis atau berusaha mencapai kesempurnaan.

Realisnya ideal?

Maksud dari realisnya ideal adalah meREALkan yang Ideal. Walaupun keduanya tetap terdapat kontradiksi namun merealisasikan ideal itu dengan saling melengkapi keduanya. Misalnya dengan menikah maka dengan realitas kekurangan serta kelebihan masing-masing pasangan dapat menjadi ideal dengan saling melengkapi dalam membangun bahtera rumah tangga yang harmoni.

Tetapnya perubahan?

Tetap dan berubah juga meupakan sebuah kontradiksi. Analogi yang menggambarkan tetapnya sebuah perubahan yakni “Dalam diriku yang TETAP terjadi PERUBAHAN” seperti dari kecil sampai tua bahkan sampai meninggal tetaplah bahwa kita sebagai MANUSIA namun dalam ketetapan itu terjadi perubahan seperti tinggi badan, berat badan, warna kulit dan sebagainya. Contoh yang lain seperti Romantisme cinta Habibie dan Ainun yang tetap dari sejak pertama bertemu sampai akhir hayat bahkan sampai berbeda ruang dan waktu cinta itu tetap ada walaupun terjadi perubahan ruang dan waktu keberadaan.

Berubahnya ketetapan?

Analogi tenatng berubahnya sebuah ketetapan yakni ketika batalnya perjanjian, bubarnya organisasi, bubarnya / pecahnya wadah, batalnya kesepakatan, perceraian suami istri sehingga menjadikan perubahan atas ketetapan yang telah ada. 

Fatalnya Vital?

Fatal merupakan takdir yang semuanya disererahkan kepada Tuhan sedangkan Vital merupakan ikhtiar. Sebenar-benar hidup merupakan interaksi dari fatal dan vital. Jadi fatalnya vital merupakan takdirnya ihtiar tergantung pada dimensi ketika usaha dan doa menjadi kehendakNya maka terjadilah. Oleh karena itu dalam hidup diperlukan ikhtiar dan doa atas segala sesuatunya agar hidup bisa harmoni.

Vitalnya fatal

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa vital itu ikhtiar sedangkan fatal adalah berserah diri dengan doa. Untuk mewujudkan doa diperlukan ikhtiar agar doanya dapat direalisasikan dengan ikhtiar tersebut.

Dewanya daksa?

Dewa merupakan penguasa sedangkan daksa yang dikuasai. Oleh karena itu dewanya daksa merupakan wadah dewa untuk menguasai para daksa.

Daksanya dewa?

Daksanya dewa merupakan kekuasaan para dewa yang berstruktur, dimana adanya dewa subjek dan predikat yang mengikat keduanya. Bagaikan struktur organisasi kampus UNY dimana dosen para Dewa terbagi atas struktur golongan, pangkat dan sebagainya.

Intensivenya ekstensive?
Intensive merupakan kedalaman atau pengkajian sedalam-dalamnya sedangkan ekstensive merupakan keluasan atau pengkajian secara seluas-luasnya. Dalamnya keluasan dianalogikan dengan belajar filsafat sedalam-dalamnya yang bukan hanya di segi perkuliahan saja namun memperluasnya dengan membaca, mepelajari hidup, memaknai hidup mengolah olah pikir dan sebagainya.

Ekstensifenya intensive?

Ekstensivenya intensive dianalogikan dengan struktur kimia yang jika dikaji sedalam-dalmnya akan ditemukan sebuah konsep dimana konsep tersebut dapat menjadi landasan konsep baru kemudian konsep baru itu menjadi landasan konsep terbaru lagi begitu seterusnya. Inilah contoh dari ekstensivenya intensive.

Liniernya siklik?

Linier artinya garis lurus sedangkan siklik artinya melingkar. Maka dari itu liniernya siklik dapat dianalogikan lingkaran yang memiliki panjang jari-jati yang tak terhingga yang berbentuk garis lurus. Bagaikan lintasan pesawat yang menurut perasaan para penumpang lintasan pesawat itu linier atau lurus namun pada knyataannya lintasan pesawat itu siklik mengikuti permukaan bumi yang melengkung.

A priorinya a posteriori?

A priori berdasarkan kepada pemikiran yang belum dilihat realitasnya atau belum terjadi sedangkan A posteriori berdasarkan peengalaman. Contohnya adalah pada jaman dahulu di Jawa ada tradisi tontoni, yaitu melihat calon istri/ suami sebelum pernikahan. A priori adalah belum melihat bendanya namun sudah paham. Misalkan mendengarkan lagu Ebit G. Ade, belum melihat Ebit namun sudah paham bahwa itu lagu Ebit. Sehingga dapat disimpulkan a piorinya aposteriori adalah memikirkan pengalaman. Kita bisa mengambil kesimpulan pula, sebenar-benar hidup adalah memikirkan pengalaman dan menerapkan apa yang dipikirkan.

Adapun pertanyaan 29-55 yang positif-positif yang diberikan penjelasan oleh Beliau Bapak Marsigit yaitu sebagai berikut:

Harmoninya harmoni?

Harmoni itu adalah keadaan yang ideal seimbang segenap unsurnya. Misalnya gamelan jawa harmoni, tidak ada unsur musik yang menyebabkan macet/ aneh. Musiknya saling merdu dengan harmoni, maka ciri kehidupan yang sehat adalah harmoni. Harmoni itu berstruktur dan berdimensi. Harmoni itu terkompose dari unsur–unsur yang harmoni juga, makanan halal menyusun harmoni dalam tubuh kita sehingga tubuh menjadi harmoni. Harmoni mikrokosmos dan harmoni makrokosmos. Harmoni dari negara akan menentukan harmoni pada masing-masing individunya.

Dewanya dewa?

Dewanya dewa adalah dewa yang berstruktur, ada dewa makrokosmis dan dewa mikrokosmis. Dewa makrokosmis ada yang bersifat referensial, intuisi, dan analogi. Dewa dalam bahasa analog atau analoginya dewa misalnya disebutkan ayam dewanya cacing, dewa yg  bersifat referensial misalnya dewanya dewa atau Mahadewa yang beristeri Dewi Bathari Durga disebut dewa yang referensial karena ada referensinya. Ada dewa yang tertinggi di kerajaan dewa. Kalau di ekstrak/ abstraksikan dari sisi kekuasaan, berbicara masalah dewa artinya berbicara masalah kekuasaan, siapa yang bisa apa. Di dunia ini sangat penting untuk mengetahui dan mempunyai siapa yang berkuasa, karena akan menentukan hubungan antar unsur/ komponen kehidupan.

Lampaunya lampau?

Misalnya adalah “ditelpon oleh waktu lampau”. Misalnya ketika datang dalam acara reuni SMP atau SMA. Reuni berarti waktu lampau terbawa ke waktu sekarang, terjadi komunikasi antara waktu lampau dan waktu sekarang. Kemudian misalnya “menelfon waktu yang akan datang”. Misalnya adalah USG pada ibu hamil, yaitu mendahului melihat si bayi dengan teknologi, padahal semestinya bayi tidak bisa dilihat sampai hari kelahiran.

Kontradiksinya kontradiksi?

Sengaja pak Marsigit mengambil permasalahan pada soal tes jawab singkat yang kontradiksi. Hal yang kontradiksi tersebut dipadukan untuk berpikir. Kalau kita cermat dalam kehidupan sehari hari, ilmu itu kita diperoleh dari kontradiksi. Kontradiksinya kontradiksi dapat berupa kontradiksi mikro dan makro, dunia kecil dan dunia besar, kontradiksi yang berstruktur menembus ruang waktu. Kontradiksi juga memilliki batasan ruang dan waktu, artinya metakontradiksi, atau kontradiksi yg tersembunyi.atau kontradiksi semu.

Pengalamannya pengalaman?

Pengalamannya pengalaman merupakan struktur pengalaman itu sedniri yang bersifat multifaced, multidimensi, atau plural wajahnya. Misalnya jika menjadi presiden, presiden mempunyai pengalaman bisnis, partai politik, pengalaman pergi keluar negeri, bisa berbahasa Inggris, pengalaman menjadi gubernur, walikota, dan sebagainya. Pengalaman itu terkumpul dalam bentuk pengalaman–pengalaman. Pengalaman-pengalaman tersebut kemudian di refleksi dari pengalaman, maka dibangunlah struktur dunianya sehingga orang awam yang diajak bicara bisa paham.

Terungkap sudah misteri Tes Jawab singkat merupakan salah satu olah pikir filsafat agar kita terbangunkan untuk berfilsafat. Dengan adanya Beliau yang menghidupkan filsafat tes jawab singkat ini dikhususkan untuk membangunkan olah pikir mahasiswa agar mengerti filsafat. Karena berdasarkan fakta dari pelajar kita di Indonesia jika diberi Ujian maka akan bersikap tegas dan sigap namun ketika tidak ada ujian malah tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan.
Wassalamualaikum wr.wb

0 Response to "Hypotetical Analysis Filsafat"